SOP Sterilisasi dan Pengemasan

Selamat datang di MOTS (Mod Treasure Sell), platform belanja online baju bekas terpercaya di Indonesia. Harap baca dengan cermat sebelum menggunakan layanan kami.

SOP Sterilisasi Pakaian MOTS

Proses sterilisasi pakaian bertujuan untuk memastikan kebersihan dan kesehatan pakaian serta mencegah penyebaran penyakit dan alergen melalui pakaian. Langkah-langkah dalam proses ini adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan Pakaian: Pakaian dipisahkan berdasarkan jenis, warna, dan jenis kain untuk memastikan hasil yang optimal. Pastikan pakaian dalam kondisi bersih dan kering sebelum dimasukkan ke dalam proses sterilisasi.

  2. Pengaturan Peralatan: Petunjuk penggunaan alat sterilisasi diikuti. Suhu dan waktu sterilisasi disesuaikan dengan jenis pakaian yang akan disterilisasi. Biasanya, suhu yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama lebih efektif dalam membunuh kuman.

  3. Pemasangan Pakaian: Pakaian diletakkan secara merata agar panas dapat beredar dengan baik di sekitar pakaian.

  4. Proses Sterilisasi: Setrika dijalankan sesuai pengaturan yang telah ditentukan. Proses ini melibatkan menghasilkan panas yang kemudian akan mengenai pakaian untuk membunuh kuman dan mikroorganisme.

  5. Pemrosesan Ulang (Opsional): Beberapa alat sterilisasi memiliki opsi pemrosesan ulang jika hasil sterilisasi tidak memenuhi standar yang diinginkan. Jika perlu, proses sterilisasi dapat diulang.

  6. Pendinginan dan Pengeringan: Setelah proses sterilisasi selesai, pakaian didinginkan sejenak pada suhu ruang sebelum dilipat.

  7. Penyimpanan dan Penggunaan: Setelah pakaian disterilisasi dan dikeringkan, pakaian disimpan dengan baik agar kebersihannya tetap terjaga. Pakaian kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan.

SOP Pengiriman Barang
  1. Verifikasi Pesanan: Pesanan diperiksa dengan daftar barang yang telah dibuat. Memastikan semua barang yang diminta oleh pelanggan ada dan dalam kondisi baik.

  2. Pengemasan Barang: Barang dipastikan telah dikemas dengan baik dan sesuai standar pengemasan. Barang diidentifikasi dengan label yang jelas dan tahan air. Daftar barang yang akan dikirimkan dibuat.

  3. Koordinasi dengan Jasa Kirim: Dokumen pengiriman mencakup informasi penerima, alamat tujuan, dan nomor kontak yang valid. Faktur atau dokumen lain yang diperlukan dilampirkan. Jadwal pengiriman disusun sesuai permintaan pelanggan untuk memastikan pengiriman tepat waktu.

  4. Pemeriksaan Sebelum Pengiriman: Barang dan dokumen diperiksa kembali sebelum diserahkan ke kurir. Memastikan semua persyaratan dan persiapan telah dilakukan.

  5. Pelacakan Pengiriman: Pelacakan pengiriman dilakukan dengan menggunakan nomor pelacakan yang diberikan oleh kurir atau jasa pengangkut.

  6. Koordinasi dengan Pelanggan: Informasi pelacakan dan estimasi waktu pengiriman diberikan kepada penerima. Pastikan ada seseorang yang tersedia untuk menerima barang di alamat tujuan.

  7. Penerimaan Barang oleh Penerima: Penerima memastikan barang diterima sesuai pesanan. Jika ada kerusakan atau ketidaksesuaian, catat dan hubungi pelanggan.

  8. Pelaporan dan Evaluasi: Laporan dibuat mengenai proses pengiriman, termasuk keberhasilan, kendala, dan perbaikan yang diperlukan. Tindak lanjut dilakukan dengan pelanggan untuk memastikan barang telah diterima dengan baik dan sesuai pesanan.

SOP Pengemasan Barang
  1. Persiapan Barang: Barang yang akan dikemas diperiksa dan diverifikasi sesuai pesanan. Barang dalam kondisi baik dan tidak rusak sebelum pengemasan.

  2. Pemilihan Bahan Kemasan: Bahan kemasan dipilih sesuai dengan jenis dan ukuran barang, seperti bubble wrap atau plastik. Bahan kemasan harus cukup tahan untuk melindungi barang selama pengiriman.

  3. Pengemasan Barang: Barang ditempatkan dengan hati-hati dalam bahan kemasan. Bahan pelindung seperti bubble wrap digunakan untuk melindungi barang yang rapuh atau mudah pecah. Barang dikemas dengan rapi dan aman.

  4. Tutup dan Rekat Kemasan: Kemasan ditutup rapat dan direkat dengan pita perekat kuat untuk mencegah kemasan terbuka.

  5. Pelabelan: Label pengiriman dipasang dengan jelas di luar kemasan. Label harus terbaca dengan jelas dan tahan air.

  6. Pencatatan: Detail pengemasan dicatat, termasuk jenis kemasan yang digunakan, jumlah barang dalam setiap kemasan, dan berat total.

  7. Penyimpanan: Barang yang sudah dikemas disimpan di area yang aman dan terlindung dari faktor lingkungan yang dapat merusak.

Keranjang Belanja
Scroll to Top